Jumat, 31 Oktober 2008

TI-D..?

TI-D..?
Suatu hari yang biasa di kelas yang biasa sampai..
‘YAK..siapa mau maju..??pake algoritma Huffman yang tadi bapak contohkan..’
ujar Pak Dosen kita dengan nada bijak menyuruh mahasiswanya untuk mengerjakan soal di papan tulis
‘Pak..’Cupi berdiri.
‘Hooee…’yang lain spontan bertindak sebagai penyanyi koor tanpa dikomando
‘Yah kamu..ini spidolnya..’
‘Bukan Pak..anu..Saya permisi ke belakang sebentar..’
‘Huu..!!!’
Ganes mengikuti Cupi, sesuai rencana…
1.Kesalahan terbesar kedua dari fakultas ini yaitu menyatukan anak-anak yang sebetulnya lebih berbakat menjadi artis lenong yang menggelar parade dari kampung ke kampung ketimbang menjadi ahli komputer ini dalam satu kelas, mengakibatkan kejadian yang sebetulnya bagi mahasiswa sehat adalah hal biasa, dapat dianggap hal yang lebih heboh dari kemunculan ajaran agama sesat baru .
2.kelas ini mampu membuat seorang Dosen terkesan dengan kemampuan mereka, tapi dapat juga membuat Dosen lain yang berprofesi sampingan sebagai pecatur amatir tingkat pesanggrahan dan memiliki pita suara seorang komandan tentara mengamuk dan mengancam tidak mengajar lagi di kelas ini saat mendapati dua mahasiswanya membaca majalah saat Beliau mengajar.
3.Kelas ini juga ‘berbakat’ dalam bidang olah raga dengan memukul telak lawannya 6-2 dan 6-1 dalam pertandingan futsal antar kelas.
’Rubah kalimat di atas kedalam kalimat pasif !’.
4.Dengan kemampuan bersilat lidahnya, personil kelas ini mampu membuat Dosen mengalami keram jakun saat mengajar, ketika Dosen tersebut dirasa tidak dapat menjawab pertannyaan yang diajukan.
Sebetulnya alangkah bijak jika Dosen tersebut menghilangkan egonya dan berkata :
’Baik..tampaknya saya perlu mencari referensinya lagi,mungkin anda bisa membantu saya..dan kita bahas minggu depan..??’.
Ketimbang mengambil resiko membuat anak-anak ini semakin menjadi-jadi menggempurnya karena sang Dosen berusaha mempertahankan harga dirinya dan menjawab sekenanya.’Pembodohan..’
Akhirnya ada dua orang mahasiswa maju untuk mengerjakan soal di depan, dibahas, didiskusikan, kelas selesai dengan amat normal dan semuanya termasuk sang Dosen menuju lift untuk kemudian melanjutkan dunia masing-masing.
Di tempat lain..
‘Pi, kita ke kantin yok..’ajak Ganes, setelah rokok mereka habis di lantai 7.
‘Masuk lagi gila..’ujar Cupi sok menolak.
‘Udah jam berapa..?dikit lagi juga keluar..’
‘Yo wess..’ Kesalahan yang tidak disadari makhluk ini dengan menyetujui ajakan Ganes, yang kemudian akan membawanya kejurang kenistaan.
‘Tu liftnya sampe..ayo’
‘Ntar absen gimana Pi..??’tanya Ganes di dalam lift.
‘Ni gue lagi sms Sarip..’
Dan kesalahan yang dibuat oleh mahasiswa yang berpura-pura ke kamar kecil saat jam pelajaran untuk sekedar merokok adalah mereka tidak mau bertukar informasi dengan anak-anak di kelas tentang keadaan kelas..sehingga..
‘Rip absenin gue ma Ganes ye..luv U..’ sambil menunggu lift Sarip membacakan dengan suara keras, yang diikuti dengan ketawa ala penjahat anak-anak lain.mengacu pada point 1.
‘Sape Rip?’tanya Tio menyesuaikan dengan logat temannya yang asle betawe,eh betawi..
‘Si Cupi minta absenin..’
‘Laah..mang di mana dia..?’
Lift tiba di lantai 6, sreet..pintu lift terbuka pelan dan terlihat ada dua makhluk, mereka saling mencumbu,bibir mereka beradu dalam deru nafas yang memburu, saling merangsang, tangan yang satu menyusuri bagian belakang tubuh pasangannya yang bersandar di dinding lift, mengapit pinggulnya dari depan, memberi sensasi lebih, tangan satunya, mengacak-acak rambut pasangannya yang sedang mendesah ‘datangi aku..’ . he he..kaga laah..
Pertanyaan Tio dijawab oleh keadaan, di sana ada Cupi dan Ganes yang melakukan hal standar orang ketangkep basah, ‘ketawa garing’. Kontan anak-anak tertawa, tanpa memperdulikan sekitar dan tanpa sopan santun kepada Dosen yang juga sedang menunggu lift.
Tidak ada lagi kata toleran kepada teman yang sekarang terlihat bodoh dan menunjukkan mimik ‘orang yang tidak sempat buang air tadi pagi..’ Kelucuan adalah absolut di sini, tidak peduli apakah sang Dosen kemudian akan mengeluarkan fatwa bahwa mereka berdua harus mengulang tahun depan atau sekedar mencoret absen mereka hari ini, tetap saja ‘Ha Ha Ha…!!!’ tetapi mereka berdua beruntung, Dosen kali ini adalah sosok Dosen yang disukai mahasiswa (bukan karena mukanye ye..).
Cupi dan Ganes seperti pasangan artis selingkuh yang keluar dari sebuah lift hotel kelas melati dan mendapati puluhan wartawan menunggu mereka ketika lift terbuka.
Mereka keluar lift, ngambil tas di kelas, muka mereka merah dan mereka sadar bahwa mulai hari itu mereka akan menjadi bahan candaan anak-anak naga sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Bapak Dosen..?Beliau tersenyum penuh kemenangan..